Jumat, 30 Oktober 2009

Ketika Aku Pergi




Senang sekali bisa nulis lagi di blog setelah nyepi beberapa waktu. Gak ada apa apa hanya agak malas dan tidak ada ide.Setelah baca - baca blog teman muncul hasrat menulis lagi....
Minggu yang lalu kami (aku dan teman teman ) jalan jalan di Jogja dan sekitarnya. Sekedar refresing sekalian mengunjungi tempat baru.Banyak hal yang sebelumnya belum pernah kujumpai, undur undur laut yang sangat lezat kubeli dari mbak bakul di Parang Tritis.Rasanya hemmm ...nyamnyam.
Nonton pagelaran sendratari Ramayana di panggung terbuka meninggalkan kenangan indah, menikmati sensasi anoman obong dan romantisme Rama Sinta di bawah rintik gerimis wah..jadi ingat masa muda.
Penginapan yang mewah dan hidangan yang luar biasa menjadikan kami sejenak sebagai seorang jutawan atau pejabat yang memperoleh layanan dan fasilitas prima. Alhamdulillah setidaknya aku pernah menikmati.
Banyak hal lucu terjadi sehubungan dengan yang "sejenak" tadi. Terkunci di kamar mandi karena gak bisa membuka kembali, mandi salah muter kran sehingga yang muncrat air panas, menjadi bahan canda teman teman. Hidangan yang belum akrab di lidah membuat rindu sambel trasi goreng teri. Ya... dasar kampungan .Memang sih.pernahkan pembaca mengalami seperti yang kualami ? Atau malah lebih kampungan lagi ?
Berada di puncak Keteb memberi kenangan tersendiri. melihat film tentang gunung berapi menjadikan diri ini kecil dan makin kecil di hadapan Sang Pencipta. Masih mau takabur atas kuasaNya ? Astaghfirullah ...
Yang paling membahagiakan adalah momen ketika aku bertemu dengan anakku....anak yang kusayang dan kurindukan .Kudoakan selalu untuk keberhasilanmu,masa depanmu...